Lagi menjelajah mbah google nemu artikel yang menarik & berguna buat di ketahui oleh para peminat jaringan komputer, Yap Basic2 yang di butuhkan untuk Komputer Jaringan.
ini memang hasil Copas (Copy-Paste) tapi jangan di liat dari copasnya, tapi dari kegunaan artikel ini, bukan berniat jelek, hanya niat baik untuk saling berbagi informasi & di cantumkan Sumbernya.
selamat membaca.
Untuk membangun jaringan baik berbasis Microsoft Windows Server 2003,
Windows 2000 Server maupun Workgroup berbasis Windows XP atau Windiws
Vista ada beberapa hal penting dan merupakan kebutuhan wajib alias
harus ada. Komponen-komponen yang dimaksud adalah hardware untuk
membangun jaringan itu sendiri. Yang dimaksud hardware adalah perangkat
keras yang meliputi beberapa komponen Komputer Server, Komputer
Client, NIC, HUB, Switch, Kabel, dan lain-lain.
Sebagai gambaran berikut ini akan diuraikian secara singkat keperluan minimal untuk membangun sebuah jaringan komputer.
1. Perangkat Keras
Untuk jaringan komputer atau LAN (Local Area Network) sederhana
mengandung beberapa komponen atau perangkat keras yang sangat penting
dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras yang dimaksud antara
lain adalah:
* Komputer yang akan digunakan sebagai Server
* Beberapa komputer untuk workstation
* NIC (Network Interface Card)
* Wireless LAN
* HUB atau Swicth yang mendukung F/O
* Swicth Wireless
* Kabel UTP
* Kabel Telepon
* Conector RJ45 dan RJ11
* VDSL Converter
* UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut merupakan kebutuhan standar dan harus ada untuk
sebuah jaringan. Kemudian apabila jaringan komputer di kantor Anda akan
ditingkatkan atau lebih besar lagi harus ditambah beberapa hardware
lain seperti:
* Repeater
* Bridge
* Router
* Gateway
Seperti telah dijelaskan di atas komponen jaringan, misalnya untuk
Warnet atau jaringan di kantor yang hanya melibatkan beberapa gedung
perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter serta memiliki node
sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa komponen tersebut
Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui masing-masing
komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan sederhana.
1.1. NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud NIC dalam buku ini adalah kartu jaringan atau LAN
Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di
setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini
tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.
Sesuai perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini banyak
jenis dan merk kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal pokok yang
perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu,
jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya.
contoh GambarNIC
1.1.1. Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan mainboardnya, maka tipe slot
atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP. Namun
untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI
dan ISA.
Pada saat membeli komputer khususnya komputer rakitan, tidak semua
slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan untuk memasang
beberapa kartu tambahan, seperti kartu suara, modem internal, dan kartu
jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI mudah saja. Jika casing komputer
dibuka, di bagian belakang ada beberapa deretan slot. Slot yang
berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih adalah slot PCI,
dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
1.1.2. Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan, di
antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Namun
dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua protokol saja, yaitu
Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak digunakan walaupun kecepatan transfer
data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja. Saat ini perusahaan,
instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah mulai menggunakan
jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan transfer
data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan jenis combo. Jenis ini mendukung
Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri
berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Begitu juga dari
sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis Coaxial dan
UTP.
Komputer jenis notebook yang beredar tidak semuanya sudah terpasang
kartu jaringan. Untuk itu apabila notebook pimpinan Anda menginginkan
koneksi ke jaringan dan belum terpasang kartu jaringan, maka Anda harus
mempersiapkan kartu jaringan jenis PCMCIA. Kartu jaringan ini
pemasangannya tidak terlalu sulit, cukup dimasukkan ke port PCMCIA yang
ada pada setiap notebook dan tidak perlu dibongkar atau covernya
dibuka. Cukup ditancapkan dari bagian pinggir atau depan dari notebook
tersebut.
Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung
Plug-n-Play. PNP ini sudah sangat populer, karena setiap kita menambah
hardware baru secara otomatis akan dikonfigurasi oleh komputer. Begitu
juga oleh operating sistemnya. Namun demikian untuk memastikan kartu
jaringan Anda Plug and Play baca di manual atau tanyakan pada
penjualnya.
1.2. HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki
banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga
membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan yang umum
dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer
Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer
client atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu
jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke HUB
berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB yang digunakan hanya
memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau hub lain. Sehingga
untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua
jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable HUB adalah
HUB yang bisa dikelola atau di-manage dengan software yang di
bawahnya. Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan
secara manual.
Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user
untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk
jaringan disebut “Shared Ethernet.” Pada jaringan seperti itu, setiap
user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan yang ada.
Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada
jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya menggunakan
sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana jika semua
komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan
data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user
tersebut hanya 0.5 Mbps.
Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat
sejenis yang mirip HUB namanya repeater (pengulang). Sesuai namanya,
repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari client ke
server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau
workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan
sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis
coaxial, jaringan akan lebih cepat.
contoh Gambar HUB
1.3. Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa
jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti
Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan alamat Ethernet dari
setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan
hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge.
Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya
berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa
mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
contoh gambar Bridge
1.4. Switch
Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan
perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan
pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena
ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan
sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward merupakan kebalikan dari switch
cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket
sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket
memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui
adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.
Dengan switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared
network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi.
Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling berhubungan
disebut “collapsed backbone.”
Saat ini perusahaan umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada
segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server.
Biasanya merka menggunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki
beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan 1 port 100
Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai
server.
contoh Gambar Switch
1.5. VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan
suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP
(RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila Anda akan
menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya
kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti
VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang
digunakan. Bahkan untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis
VDSL yang kecepatannya bisa diatur sesuai keinginan (manageble).
Jaringan komputer khususnya LAN kini sudah menjadi kebutuhan. Namun
kadang-kadang yang menjadi kendala adalah ketika jaringan harus
menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan tidak sedikit merka
membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi atau
perusahaan yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut
sudah sejak lama diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL,
dan lain-lain. Namun apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan
tidak sedikit, begitu juga dengan wireless. Dengan demikian salah satu
alternatif untuk membangun LAN yang melibatkan banyak gedung dengan
biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini.
Seperti halnya F/O harus menggunakan sepasang converter, Wireless
juga harus sepasang, begitu juga dengan VDSL juga harus sepasang. Satu
dipasang di Swicth atau HUB yang berhubungan dengan Server dan satunya
lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada di Client atau di lokasi
lain.
contoh Gambar VDSL
1.6. Wireless
Wireles ini bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini
tidak akan menjelaskan merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang
pasti ada Wireless yang sudah terpasang di komputer ada juga sebagai
tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah
memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya.
Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk
jaringan komputer bergerak atau mobile.
Untuk memanfaatkan Wireless yang sudah ada di komputer atau memasang
sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki HUB atau Swicth yang ada
fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang sudah medukung
fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini contoh
Wireless yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk
berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC
biasa, serta mendukung Wide Area Network.
contoh Gambar Wireless
1.7. Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data.
Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router pada
dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan
fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP
address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Contohnya bisa berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN
(Wide Area Network) atau jaringan global seperti Internet.
contoh Gambar Router
1.8. Kabel untuk jaringan
Saat ini ada beberapa tipe dan jenis kabel yang digunakan untuk
suatu jaringan. Kabel UTP (unshielded twisted pair), coaxial, dan fiber
optik adalah yang populer dan banyak digunakan.
Kabel yang paling umum dan mudah pemasangannya adalah kabel jenis
Coaxial. Namun sesuai perkembangan HUB atau Concentrator penggunaan
kabel ini pun mulai berkembang dan kabel UTP yang dipilih, karena
selain harganya tidak terlalu mahal namun kemampuannya bisa diandalkan.
Kabel jenis lain yang sempat populer awal tahun 1990-an adalah kabel
coaxial. Kabel jenis ini hampir sama seperti kabel antena televisi.
Kabel lain yang juga sangat populer adalah Fiber Optik (F/O). Kabel
jenis ini sangat mahal harganya, tetapi kemampuannya mendukung
kecepatan transfer data sangat tinggi.
1.8.1. Twisted Pair Cable (UTP)
Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua jenis yaitu shielded dan
unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung
pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus.
Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Twisted-pair (dikenal juga sebagai 10 BaseT) cocok untuk jaringan
kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas
untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai network.
Pada twisted-pair network, komputer disusun membentuk suatu pola
star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted-pair yang tersentral pada
HUB, contoh jaringan seperti ini seperti terlihat pada gambar 3.
Twisted-pair umumnya lebih reliable dibandingkan dengan thin coax
karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan
kecepatan transmisi. Bahkan dengan HUB ini bisa dirangkai menjadi suatu
jaringan yang besar.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori, dari kabel twisted-pair.
Category 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompatibilitas
yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10 Mbps
network, dan Fast Ethernet. Anda dapat membeli kabel Category 5 yang
telah dibuat, atau membuatnya sendiri.
Kabel Category 5 dapat dibeli atau dibuat baik yang straight-through
atau crossed. Suatu kabel Category 5 memiliki 8 kabel kecil yang
masing-masing memiliki kode warna di dalamnya dari ujung ke ujung. Hanya
kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan oleh Ethernet network untuk
komunikasi. Walaupun hanya 4 kabel yang akan digunakan, tetapi
masing-masing 8 kabel semuanya terhubung ke jack.
Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan komputer ke
HUB. Kabel Crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB (ada
beberapa pengecualian: beberapa jenis HUB memiliki up-link port yang
telah dicross secara internal, yang mana memungkinkan Anda melakukan
uplink HUB dengan suatu straight cable sebagai gantinya).
Pada suatu kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu
ujung juga di kabel 1, 2, 3, dan 6 pada ujung lainnya. Pada suatu kabel
crossed, urutan dari kabel diubah dari ujung yang satu ke ujung
lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi 6.
Untuk menggambarkan urutan kabel mana yang nomor 1, pegang RJ-45 tip
dengan bagian tembaganya menghadap pada Anda sesuai gambar berikut.
contoh Kabel UTP
1.8.2. Coaxial Cable
Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN meskipun lebih
mahal dan lebih sukar penggunaannya dibandingkan twisted pair. Kabel
ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk
komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan untuk kabel
backbone pada jaringan instalasi Ethernet antar gedung. Dapat
menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
Thin coax (dikenal juga sebagai 10 Base 2) adalah cocok untuk
network rumah atau kantor, dengan dua atau tiga komputer. Kabel ini
mirip seperti kabel antena TV, harganya tidak terlalu mahal dan mudah
pemasangannya.
Kabel jenis ini proses pemasangannya menggunakan konektor BNC. Pada
jaringan jenis ini untuk menyambung ke masing-masing komputer
menggunakan konektor T (T-connector) dan setiap ujungnya menggunakan
terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak menggunakan HUB.
contoh Coaxial Cable
1.8.3. Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang menggunakan F/O ini memang sangat jarang digunakan.
Biasanya hanya perusahaan besar saja yang menggunakan jaringan dengan
media F/O. Karena harganya relatif mahal dan proses pemasangannya lebih
sulit.
Namun demikian, jaringan yang menggunakan F/O ini dari segi
kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi. Kecepatan pengiriman
data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari pengaruh
lingkungan (noise).
contoh kabel Fiber Optic (F/O)
1.8.4. Kabel Telepon
Beberapa tahun belakangan ini mulai banyak digunakan kebel telepon
untuk jaringan komputer (LAN). Kabel ini biasanya digunakan untuk
menghubungkan jaringan antar gedung. Biasanya kabel yang digunakan untuk
menghubungkan antar gedung ini jenis yang cukup kuat dan dilengkapi
dengan kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak patah.
Biasanya kabel telepon yang digunakan untuk diluar gedung (out door)
ini dilengkapi dengan 3 kawat, 2 kawat yang akan digunakan seagai
penghubung data dan satu kawat digunakan agar tidak putus apabila kawat
tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung dari baja sebagai
penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila terjadi petir
tidak akan bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada dalam
kabel tersebut yang digunakan.
1.8.5. Memilih jenis kabel
Untuk membangun suatu jaringan umumnya yang menjadi masalah adalah
yang berhubungan dengan pemilihan kabel. Karena kabel merupakan
kebutuhan pokok dari suatu jaringan.
Perlu diketahui, kabel yang sudah tertanam biasanya tidak akan
diangkat atau dipindahkan kecuali dalam keadaan terpaksa. Oleh karena
itu, perencanaan yang matang untuk menentukan jenis kabel ini mutlak
diperlukan. Jika kita salah mengambil keputusan, maka suatu saat
apabila akan ada pengembangan masalah kabel ini menjadi kendala.
Untuk itu saya menyarankan apabila akan membangun suatu jaringan
tentukan jenis kabel yang akan digunakan dengan asumsi bahwa jaringan
tersebut bisa berjalan dengan baik sampai 10 tahun atau lebih. Dengan
demikian tentukan jenis dan kualitas kabel ini sebelum Anda memutuskan
untuk menginstalasi jaringan.
Selain itu, masalah yang berhubungan dengan kabel ini tidak hanya
jenisnya saja, masalah yang berhubungan dengan kecepatan dan jarak
akses data juga perlu dipertimbangkan. Untuk itu berikut ini saya
jelaskan beberapa jenis kabel, jarak terjauh yang didukung oleh jenis
kabel tertentu, dan sebagainya.
2. Piranti Lunak
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa piranti lunak yang dimaksud
dalam buku ini adalah software termasuk sistem operasi yang digunakan
dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan berbasis Windows
(Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain. Namun dalam
buku ini saya membatasi hanya menggunakan sistem operasi produk
Microsoft, yaitu keluarga Microsoft Windows.
2.1. Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan dalam buku ini adalah Microsoft
Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan WIndows Vista untuk
Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft Windows
2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada
prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan
untuk saat ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah
Microsoft Windows Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows
XP.
Bagi Anda yang ingin membangun jaringan kecil dengan Workgroup, bisa
menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP, Windows Vista atau
Windows 2000 Professional.
2.2. Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan bebas. Namun saya menyarankan
gunakan beberapa aplikasi saja, seperti untuk mengolah kata, mengolah
angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang diperlukan.
Selain aplikasi tersebut Anda juga bisa menambah aplikasi lain
apabila komputer Anda dilengkapi Scaner. Aplikasi yang saya maksud
adalah aplikasi yang mendukung pengolahan gambar hasil scaner tersebut.
2.3. Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi ke jaringan LAN bisa berinternet
seluruhnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Internet Sharing.
Microsoft Windows Server 2003, Windows Vista, Windows XP, sudah
menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS) dan ICF
(Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa
menggunakan apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.
2.4. Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah program untuk menjalankan
fasilitas yang berhubungan dengan Internet. Sehingga dengan program ini
pemakai atau semua user bisa menggunakan fasilitas seperti browsing,
chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
* Microsoft Internet Explorer
* Microsoft Outlook
* Windows Messanger
Mudah-mudahan tulisan singkat dan sederhana ini ada manfaatnya bagi
kita semua.saya hanya membantu untuk menyalurkan artikel ini.
sumber